Horee.. Masuk TV!

Halo, namaku Sharon. Aku murid kelas 6 di SD Talenta. Aku punya kakak perempuan yang bernama Sherlina. Dia sekarang kelas 11 di SMA Talenta. Kami sekeluarga tinggal di Kota Bandung.

Suatu hari sepulang sekolah kakak memberitahu bahwa di sekolahnya akan ada acara "Pesta Sahabat Kodomo", yaitu acara panggung hiburan yang disiarkan salah satu siaran TV nasional.

Dengan sangat bersemangat dia bilang, "Aku akan ikut tampil di TV."

Ibu bertanya, "Memangnya kamu mau menampilkan apa?"

Tapi Kakak hanya menjawab, "Rahasia. Ibu nonton saja nanti. Aku akan memberi surprise."

Sore hari waktu ayah pulang dari kantor, kakak menyampaikan hal yang sama. Waktu ayah bertanya, kakak pun memberi jawab yang sama. Kami sekeluarga menjadi penasaran.

"Dance ya kak?" tanyaku.

"Bukan" jawabnya

"Vokal grup?" tanyaku lagi semakin penasaran.

"Ah, pokoknya nanti aja nonton acaranya di TV. Aku nggak mau kasih tahu kamu," jawabnya lagi sambil masuk ke kamarnya.

Kami bertiga hanya terbingung-bingung melihat tingkah kakak. Hari acara semakin dekat. Kakak masih saja tidak mau memberi tahu apa yang akan ditampilkannya di acara TV nanti.

Tapi kami sudah tidak banyak bertanya lagi karena setiap ditanya dia selalu memberi jawaban yang sama. Benar-benar membuat kami semakin penasaran

Hari H acara tiba. Hari itu sekolahnya diliburkan. Sayangnya, acara katanya tidak disiarkan secara langsung tapi akan disiarkan minggu depannya. Sehingga terpaksa kami masih harus memendam rasa penasaran.

Acaranya sendiri akan berlangsung siang hari. Sejak pagi kakak sudah mulai dandan. Dia berangkat ke sekolah mengenakan kaus dan celana panjang jeans terbaiknya. Aku dan ibu hanya memperhatikan saja tingkah kakak.

Acara berlangsung di sekolah hingga sore hari. Sepulangnya dari sekolah wajahnya terlihat sangat gembira. Tapi dia tetap tidak mau membocorkan tentang apa yang ditampilkannya pada acara tersebut.

Seminggu kemudian, pukul 4 sore semua keluarga sudah berkumpul di ruang keluarga untuk menonton acara tersebut. Ayahku sampai sengaja cuti dari kantor demi menonton kakakku muncul di acara ini.

Acara pun dimulai. Pengisi acara tampil bergantian. Ada yang menyanyi, ada yang menari, dan sebagainya. Kami sama-sama menonton sambil menunggu kemunculan Kakakku.

Tiba-tiba kakak berseru, "Siap-siap sebentar lagi aku akan muncul!"

Kami semua menatap ke layar TV. Kemudian kakakku berseru lagi, "Itu-itu, aku di pojok sebelah kanan!"

Kami bertiga bengong. Memang ada kakak di sana, tapi bukan di atas panggung melainkan duduk di kursi penonton di baris paling depan. Dia tersorot kamera sekitar 3 detik.

Ibu langsung menyela, "Hanya ini yang ingin kamu tunjukkan kepada kami? Kami sudah menghabiskan waktu untuk menonton ini."

Ayah pun menimpali, "Kamu ini ada-ada saja. Ayah sampai cuti dari kantor untuk melihatmu tampil di TV."

Kakak pun menjawab dengan wajah cemberut, "Tetapi kapan lagi kan bisa masuk tv seperti ini. Ini momen yang menyenangkan". Kami semua tertawa terbahak-bahak.

"Kalau hanya seperti ini mending ayah kerja saja mencari uang daripada menonton kamu di acara ini," kata Ayah sambil tertawa. Tetapi Kakak tidak menghiraukan itu dan tetap senang dirinya bisa muncul di siaran TV tersebut. Walaupun hanya 3 detik.