Abdullah ibn Ummi Maktum, Sahabat Nabi Yang Pernah Membuat Rasulullah SAW Ditegur Oleh Allah SWT
Salah satu sahabat nabi ini pernah membuat seorang Rasulullah SAW ditegur oleh Allah SWT melalui firmanNya dalam surah Abasa. Ia adalah Abdullah ibn Ummi Maktum, muazin Rasulullah bersama dengan Bilal bin Rabbah.
Abdullah ibn Ummi Maktum adalah orang Makkah dari golongan Quraisy yang masih memiliki ikatan keluarga dengan Rasulullah. Sebab, ia adalah putra dari bibinya istri Rasulullah, Khadijah binti Khuwalid dari pihak ibu, sebagaimana dikutip dari buku Sosok Para Sahabat Nabi oleh Dr. Abdurrahman Raf'at al-Basya dan Abdulkadir Mahdamy.
Sebetulnya, sahabat nabi ini bernama lengkap Abdullah bin Qais bin Zaidah. Namun dikenal dengan nama Abdullah ibn Ummi Maktum sebab dirinya sudah terlahir dalam keadaan tunanetra.
Meski demikian, Allah SWT menganugerahinya cahaya untuk menerima iman hingga Abdullah ibn Ummi Maktum termasuk dalam golongan orang terdahulu memeluk Islam.
Semangat Abdullah ibn Ummi Maktum dalam mempelajari Islam sangat mengagumkan. Padahal, ia hidup di tengah kekacauan dan penindasan kaum muslimin di Makkah.
Kerap kali, ia juga mengkaji syariat-syariat Allah kepada Rasulullah. Namun, dari sinilah kisah bermula yang kemudian diabadikan dalam surah Abasa.
Pada masa itu, bertepatan dengan momen Rasulullah tengah gencar berdiplomasi dengan tokoh-tokoh terkemuka Quraisy untuk menarik mereka memeluk Islam. Rasulullah berbincang dengan Utbah ibn Rabi'ah, Sayaibah ibn Rabi'ah, Abu Jahal, Ummayah ibn Khalaf, dan al Walid ibn Mughirah.
Mereka adalah orang-orang yang sangat diharapkan Rasulullah untuk memeluk Islam. Setidaknya, mereka mau membantu menghentikan gangguan-gangguan kaum Quraisy kepada para sahabat.
Saat tengah sibuk-sibuknya berdiplomasi tersebut, datanglah Abdullah ibn Ummi Maktum. Ia yang tidak dapat melihat dan tidak paham kegiatan yang dilakukan Rasulullah pun berkata, "Ya Rasulullah, ajarilah saya apa yang Allah ajarkan kepada Anda,"
Rasulullah yang merasa terganggu pun membuang muka dengan masam. Kemudian, beliau kembali memusatkan perhatiannya kepada orang-orang Quraisy tersebut.
Usai Rasulullah berbicara dengan para kaum Quraisy, Allah SWT menahan Rasulullah dengan menurunkan firmanNya yakni surah Abasa ayat 1-10 melalui Malaikat Jibril.
Berdasarkan Tafsir Ar Rahmah karangan Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto, Lc., M.A. al-Hafizh, sebetulnya Rasulullah bukan bermaksud memalingkan wajah dari Abdullah ibn Ummi Maktum. Sebaliknya, beliau menunda berbicara dengannya karena tidak ingin perbincangannya dengan kaum Quraisy terinterupsi dengan Abdullah ibn Ummi Maktum yang sudah lebih dulu masuk Islam.
Sejak turun surah Abasa tersebut, Rasulullah SAW makin menghormati Abdullah ibn Ummi Maktum. Apabila Abdullah ibn Ummi Maktum datang dan duduk di sisi beliau untuk menanyakan hal ihwal keperluannya, beliau segera meresponsnya dan memenuhi segala hajatnya.