Kisah Sabahat Nabi Yang Menemukan Ikan Paus Mati Dalam Perjalanan

Pada zaman dahulu di masa Nabi Muhammad, sekelompok sahabat menemukan seekor ikan paus besar tergeletak mati di bibir pantai. Para sahabat saat itu ragu, apakah boleh ikan itu dimakan?

Apalagi, bekal mereka tidak cukup dalam sebuah perjalanan yang ditugaskan Rasulullah. Kisah ini terdapat dalam kitab Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, dinukil dari hadis yang diriwayatkan Imam Muslim.  

Lantas, bagaimana caritanya? Kisah ini berasal dari dari Abu Abdillah Jabir bin Abdillah ra, ia berkata, begini ceritanya:

Rasulullah mengirim Jabir dalam sebuah pasukan dan mengangkat Abu Ubaidah sebagai komandan pasukan dengan tujuan mencegat rombongan dagang Quraisy.

lantas Nabi membekali mereka sekantung kurma karena tidak ada bekal lainnya.

"Maka Abu Ubaidah memberi kami sebutir kurma setiap orang," papar Jabir. 

Bagaimana cara memakannya dalam perjalanan, lantas apakah cukup? 

"Kami mengulumnya sebagaimana bayi mengulum, lalu kami meminum air, dan hal itu sudah cukup sebagai makanan kami sampai malam,"  papar Jabir. 

"Kami memukuli daun Khabath (daun dari sebuah pohon yang biasa dimakan oleh unta) dengan tongkat kami, lalu kami basahi dengan air, kemudian kami makan," sambungnya. 

Jabir dan pasukan lantas berjalan di pantai, lalu terlempar hingga ke bibir pantai dan menemukan seekor ikan seperti gunungan pasir yang tebal.

"Kami mendatanginya, ternyata ia adalah hewan yang disebut ikan paus," kata Jabir. 

Abu Ubaidah berkata, "Ini adalah bangkai. Ah... tidak, kita adalah pasukan yang diutus oleh Rasulullah dan kita berada di jalan Allah SWT. Kalian dalam kondisi terdesak, maka makanlahl"

Jabir cerita, ia memakannya selama sebulan penuh, padahal ia tidak sendiri, ada adalah tiga ratus orang. "Sehingga kami menjadi gemuk," paparnya. 

"Saya telah melihat kami menciduk minyak dari kelopak matanya dengan guci dan kami memotong daging dari badannya potongan-potongan seukuran sapi," tambahnya. 

Abu Ubaidah telah memerintahkan tiga belas orang untuk duduk di atas kelopak mata ikan itu.

Ia juga mengambil salah satu tulang rusuknya dan menegakkannya, lalu ia memerintahkan agar unta terbesar kami yang dipenuhi beban berjalan melewati tulang rusuk tersebut.

Ternyata unta itu lewat di bawah tulang rusuk itu (tulang rusuk itu lebih tinggi dari unta yang membawa muatan penuh).

"Kami mengambil sebagian dagingnya untuk dibuat dendeng," paparnya. 

Ketika tiba di Madinah, para sahabat mendatangi Rasulullah dan menceritakan peristiwa itu kepada beliau.

Beliau bersabda, "Itu adalah rezeki yang Allah keluarkan untuk kalian. Apakah kalian masih membawa sebagian dagingnya untuk kami makan?"

"Kami segera mengirimkan sebagian dagingnya kepada beliau, lalu beliau memakannya," papar Jabir.