Sang Wanita Tua dan Seorang Dokter
Sang Wanita Tua dan
Seorang Dokter
Dahulu kala, hidup
seorang Nenek yang mulai kehilangan penglihatannya hingga hampir buta. Khawatir
akan menjadi buta, ia pergi untuk berkonsultasi dengan seorang Dokter yang
berjanji bisa menyembuhkannya, tapi dengan imbalan bayaran yang tinggi. Nenek
setuju untuk membayar biaya Dokter itu, namun dengan syarat bahwa ia harus
mengembalikan penglihatannya; jika gagal, ia tidak akan membayar apapun. Dokter
setuju, dan memulai perawatannya.
Dokter itu secara
rutin mengunjungi Nenek untuk melihat perkembangan pengobatannya, dan setiap
kali datang, ia mencuri sesuatu dari rumahnya. Suatu hari ia mengambil sebuah
panci, hari lain sebuah gambar yang tergantung di dinding, dan hari ketiga
sebuah perabot. Akhirnya, ketika tidak ada yang tersisa di rumah Nenek, Dokter
menyatakan bahwa perawatannya hampir selesai. Ia mengunjungi Nenek untuk kali
terakhir dan meminta bayarannya.
Ketika Nenek melihat
bahwa rumahnya sudah kosong, ia menolak membayar bayarannya. Dokter kemudian
menggugatnya dan membawanya ke Pengadilan. Nenek dibawa ke pengadilan, dan
ketika ditanya oleh hakim, ia menyatakan: 'Dokter benar tentang perjanjian
kita. Saya setuju membayar biayanya jika ia menyembuhkan saya, dan ia setuju
tidak meminta bayaran jika gagal. Sekarang ia bersikeras bahwa saya sudah
sembuh, tetapi bagaimana mungkin? Saat ia memulai perawatan, mata saya memang
sudah semakin buruk, tetapi saya masih bisa melihat perabot dan hal-hal lain di
rumah saya; namun sekarang, ketika menurutnya saya sudah sembuh, saya sama
sekali tidak bisa melihat apa-apa! Alih-alih menyembuhkan saya, Dokter malah
membuat saya buta!'
Pengadilan mengerti
apa yang Nenek katakan; ia pulang dengan bebas, sementara Dokter menghabiskan
sisa hidupnya di penjara!
Pesan Moral Cerita Sang Wanita Tua dan Seorang
Dokter:
- Kejujuran dan integritas adalah nilai-nilai yang sangat
penting. Dokter yang tidak jujur dan mencuri barang-barang dari rumah
Nenek untuk keuntungannya sendiri akhirnya dihadapkan pada konsekuensi
hukum.
- Tindakan curang dan tidak jujur selalu memiliki
konsekuensi. Meskipun Dokter mungkin berpikir bahwa mencuri barang-barang
dari rumah Nenek tidak akan terbongkar, namun akhirnya perbuatannya
membawa dampak negatif pada dirinya sendiri.