KHAULAH BINTI AZUR
KHAULAH BINTI AZUR
Apabila Khalid Bin
Walid di sematkan gelar sebagai Pedang Allah, maka Khaulah Binti Azur merupakan
panglima dari kalangan perempuan yang juga di sebut dengan Pedang Allah.
Pada awalnya Khaulah
merupakan petugas medis yang bertugas pada saat perperangan berlangsung.
Ketika mengetahui
ketika itu kakak kandungnya Dhirara bin Azur yang tertangkap dan menjadi
tawanan musuh, khaulah bangkit dan menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan
bergegas membantu kakaknya melawan dan menghadang musuh dengan menunggangi
kuda.
Pada saat itu pasukan
di bawah pimpinan Khalid bin Walid sedang terpukul oleh musuh, Khaulah Maju
dengan beraninya dan menghadang musuh-usuh Allah, tak sedikitpun keraguan dan
kegentaran terlihat darinya.
Keadaan fisik yang
mendukung kekar, tinggi dan pemberani iya cekatan memainkan taktik perang dan
kelihaian nya memainkan pedang serta menunggangi kuda.
Hingga pasukan pun
terheran dengan kehadiran dan kemisteriusan nya karena semua badan nya di
tutupi kecuali matanya.
Diluar dari kehebatan
dan keberanian nya di medan perang, khailah terkenal dengan strateginya yang
jitu.
Pada perang sahura,
iya yang merupakan tim medis dari tentara muslim, tertangkap oleh musuh dan di
tahan bersama dengan rekan nya yang lain.
Khaulah tidak
kehilangan akal dan memotifasi para tawanan lain untuk berani dan melawan
musuh-musuh allah.
Dengan cekatan dan
tangan kosong serta memanfaatkan keadaan sekitar, Khaulah berhasil
menyelamatkan diri dan rekan nya dari tawanan musuh.