Peri Air
Peri Air
Sebuah kampung dengan tanah yang subur dihuni oleh ratusan keluarga.
Namun, suatu hari, kemarau panjang melanda. Sawah-sawah gagal panen karena
tidak ada air untuk irigasi. Kebun-kebun juga tidak menghasilkan buah. Para
penduduk sangat resah.
Di pinggiran kampung, ada suatu sumur yang letaknya di belakang rumah
seorang nenek. Si Nenek hidup bersama cucu laki-lakinya. Sumur nenek ini airnya
sangat sedikit. Saat itu, cucunya sedang sakit karena kurang minum. Si Nenek pun
menimba air sedikit demi sedikit untuk diberikan kepada cucunya.
Lama-kelamaan tubuh si Nenek melemah. Untungnya, si Cucu mulai membaik.
Sekarang, gantiang sang Cucu yang merawat si Nenek. Si Cucu merawat sang Nenek
dengan penuh kasih sayang.
Suatu hari, datanglah peri cantik bersayap biru.
Mereka terkejut. "Saya ingin memberikan ini," kata si Peri sambil
menyodorkan botol kecil berisi air. "Tuangkan semua airnya ke dalam sumur
kalian."
Sesuai perintah si Peri, sang Cucu menuangkan
isi botol ke dalam sumur. Tiba-tiba, sumur yang kering itu penuh dengan air. Ia
bersorak gembira dan bersyukur kepada Tuhan. Tak lupa, mereka membagikan air
sumur itu kepada semua orang. Sebanyak apa pun diambil, sumur itu tak pernah
kering.
Kebaikan dari cerita dongeng tersebut yaitu
sebagai manusia kita harus saling menyayangi satu sama lain. Janganlah serakah,
dan ingat untuk berbagi karena saling berbagi itu indah.