Cucing Pindah Rumah
Cucing
Pindah Rumah
Di tepi taman kota, ada seekor kucing bernama
Cucing yang sedang berjalan sambil menggigit tengku anaknya satu-satu. Ia
melakukan itu, karena berencana pindah tempat tinggal.
Beberapa hari kemudian, Cucing pun memindahkan
lagi anak-anaknya ke tempat lain. Saat diperjalanan, Cucing bertemu dengan
Burung Pipit. Burung Pipit tersebut tersenyum melihat kelakuan Cucing.
Burung Pipit itu pun seketika berbicara dalam
hatinya, "Ih ngapain kucing kurang kerjaan itu, setiap waktu memindahkan
anak anaknya," ejeknya
"Selamat pagi datang kurang kerjaan wahai
Cucing," sapa Burung Pipit.
Cucing menjawab, "Maksudnya siapa yang
kurang kerjaan?"
"Kamu lah." sahut Burung Pipit sambil
tersenyum mengejek.
"Emangnya kurang kerjaan bagaimana?"
ujar Cucing.
"Setiap waktu selalu memindahkan
anak-anakmu. Bukankah itu kurang kerjaan?"
"Kalau kamu tidak mengerti sesuatu,
sebaiknya jangan bicara sembarangan," jawab Cucing dengan tegas.
Suatu hari, Burung Pipit menangis. Pasalnya,
anak-anaknya hilang. Sarangnya pun kosong. Rupanya, seekor ular yang sejak
seminggu lalu mengamati Burung Pipit. Ular itu pun telah menemukan sarangnya.
"Hai Pipit, kamu kenapa? teriak Cucing yang
sedang bermain dengan anak-anaknya, tepat di bawah sarang Burung Pipit.
"Anak-anakku dicuri ular," jawabnya
sambil menangis.
"Sekarang kamu mengerti bukan tujuan aku
memindahkan anak-anakku? Kalau tempatnya tetap anak-anakku bisa hilang dimangsa
musang. Carilah tempat tinggal yang lebih tersembunyi atau lebih tinggi,"
ujar Cucing.
Dengan kejadian tersebut, Burung Pipit pun
akhirnya mengerti alasan Cucing sering memindahkan anak-anaknya ke tempat lain.
Pesan moral yang mendidik:
Daripada kita sibuk membicarakan dan mengomentari
apa yang dilakukan orang lain, lebih baik kita memikirkan yang terbaik untuk
diri sendiri.