Abu Bakar Ra Mengembalikan Gajinya Untuk Baitul Maal
Suatu ketika, Abu
Bakar RA di masa awal kepemimpinannya sebagai khalifah, hendak pergi ke pasar.
Lalu di perjalanan ia bertemu Umar bin Khattab RA.
Umar pun bertanya
kepada Abu Bakar, "Hendak pergi ke mana?" Abu Bakar menjawab bahwa
dia ingin pergi ke pasar. Umar pun mempertanyakan kesibukan dagang Abu
Bakar sebab ia harus mengurus umat.
Abu Bakar
menjelaskan, kesibukannya berdagang adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya. Mendengar hal tersebut, Umar mengajak Abu Bakar untuk menemui Abu
Ubaidah RA, sahabat Nabi yang dijuluki sebagai orang kepercayaan umat Muslim.
Dia pulalah yang mengurus Baitul maal.
Alhasil,
diputuskanlah mengenai besaran upah untuk Abu Bakar sebagai khalifah, dengan tujuan
agar Abu Bakar bisa fokus mengurus umat. Selama dua tahun setengah masa
kepemimpinannya, Abu Bakar menghabiskan 8.000 dirham.
Abu Bakar juga menyampaikan wasiat kepada putrinya, Aisyah, agar upah
dari Baitul maal yang telah digunakannya itu dikembalikan ke
Baitul maal.
Dalam kisah yang di
diriwayatkan dari Hasan al-Basri, Abu Bakar menjelang wafat berkata,
"Lihatlah berapa banyak harta Allah SWT yang telah aku habiskan."
Lalu diketahui bahwa selama dua tahun setengah memimpin sebagai khalifah, Abu
Bakar telah menghabiskan 8.000 dirham. Maka sebesar itulah yang dikembalikan ke
Baitul maal.
Dalam riwayat Anas
RA disebutkan, setelah wafat, Abu Bakar tidak meninggalkan dinar maupun dirham,
kecuali seekor unta betina, sebuah mangkuk, dan seorang hamba sahaya. Ada
riwayat yang menyebut Abu Bakar hanya meninggalkan satu permadani, dan riwayat
lain menyebut hanya satu selimut penutup tubuh.
Setelah
barang-barang peninggalan Abu Bakar itu diterima oleh Umar bin Khattab, dia
berkata, "Semoga Allah SWT merahmati Abu Bakar. Sungguh ia telah
menunjukkan jalan yang sulit diikuti oleh para penggantinya."
Soal pemanfaatan
harta, Alquran telah mengajarkan untuk tidak memberikan harta kepada
orang-orang yang tidak pandai dalam memanfaatkannya. "Dan janganlah kamu
serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada
dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka
belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka
kata-kata yang baik." (QS An-Nisa ayat 5)