Perawakan Mulia Rasulullah

Perawakan Mulia Rasulullah

Muhammad ibn Abdullah tumbuh menjadi seorang lelaki yang gagah dan tampan. Berbagai hadits merekam keterangan para sahabat dan istrinya bahwa Muhammad memiliki kulit yang putih kemerahan. Sunan Tirmidzi, Anas bin Malik menuturkan bahwa "Rasulullah tak sepenuhnya putih (al-abyad al-amhaq) kulitnya, juga bukan sangat gelap (adam)."

Rambut beliau hitam dan ikal, kerap dipanjangkan hingga menyentuh bahunya yang lebar dan ditandai segel kenabian.

Wajahnya bulat dengan hidung yang sedikit melengkung, alis mata yang nyaris bertemu di atas jembatan hidungnya. Memayungi mata hitam yang tajam dengan bulu mata lentik. Mulut beliau sedikit lebar, tanpa kumis dengan jenggot yang dipanjangkan sekepalan telapak tangannya. Giginya putih bersih dan sedikit renggang.

Ia tak terlalu tinggi, tak juga pendek. Bukan pula orang yang gemuk atau terlalu kurus. Dadanya bidang selalu tegak jika berdiri, perutnya rata, jari-jari tangannya panjang dan tebal. Rasulullah berjalan dengan lekas dan terlihat sedikit berjinjit seperti sedang menuruni bukit atau berjalan di genangan air. Ia berbicara dengan lemah lembut dengan kata-kata yang singkat dan jelas dan selalu menghadapkan seluruh tubuh kepada pihak yang diajak berbicara.

Seantero perawakannya memesona yang memandang. Abu Hurairah, seorang sahabat Rasulullah yang nantinya banyak meriwayatkan hadits bersaksi, ia tak pernah melihat manusia yang perawakannya lebih baik atau wajahnya lebih tampan dibandingkan Muhammad SAW.