Legenda Pulau Kapal
Legenda Pulau Kapal
Di
Kepulauan Bangka Belitung hiduplah keluarga yang sangat miskin. Walau sudah
bekerja keras, nasib mereka tetap tidak bertambah baik. Suatu hari, sang ayah
menemukan sebatang tongkat berhias permata yang sangat mahal.
Lalu dibawa pulang,
ditunjukkan pada istri dan anak laki-lakinya. Mereka sepakat untuk menjual
tongkat tersebut, nanti uang itu akan digunakan untuk modal usaha.
Berangkatlah sang anak ke
seberang pulau. Setelah tongkat itu terjual, sang anak mendapatkan beratus-ratus
keping emas. Bukannya pulang ke rumah, ia malah pergi berlayar untuk berdagang.
Kedua orang tuanya terus menunggu dan mengira kalau putra mereka sudah tewas.
Beberapa tahun berlalu,
datanglah kapal mewah milik saudagar kaya bersama 15 orang istrinya. Sang anak
pun menghampiri kedua orang tuanya sembari memberikan sekantung uang, tetapi
salah satu istrinya merasa tidak senang.
Ketika ditanya siapa kedua
orang itu, ia menjawab mereka adalah pengemis. Jawaban ini terdengar oleh kedua
orang tuanya.
Terjadilah badai, kapal
yang ditumpangi sang anak dan para istrinya pun karam. Bangkai kapal yang mewah
menjelma menjadi sebuah pulau. Konon sang saudagar bersama para istrinya
menjelma menjadi monyet penunggu pulau yang diberi nama Pulau Kapal tersebut.
Pesan moral: Tidak boleh menyakiti
hati kedua orang tua. Cerita ini berasal dari Bangka Belitung.