Maluku
Sejarah dan Letak Geografis
Provinsi Maluku
merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari pulau besar dan pulau kecil yang
tersebar dari wilayah paling Timur mendekati Provinsi Papua Barat dan di
sebelah selatan yang mendekati Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kanwil
Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku terletak di Pulau Ambon dengan alamat di
Jalan Pitu Ina No. 7 Ambon. Cakupan wilayah Kantor Wilayah Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Maluku begitu luas dan terpencar-pencar yang tersebar
pada 17 Kabupaten/Kota dan 4 lokasi pembayaran KPPN.
Secara geografis, Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku
merupakan sedikit dari Kantor Wilayah yang memiliki KPPN tersebar di berbagai
pulau yang terpisah dengan laut, disamping Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi
Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa
Tenggara Timur. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi Kanwil Maluku dalam
memonitor dan mengelola sumber daya manusianya.
Provinsi Maluku Kata Maluku berasal dari
Nagarakretagama, sebuah kakawin berbahasa Jawa Kuno dari tahun 1365. Pupuh 14
bait 5 menyebutkan Maloko, yang kemudian diidentifikasikan oleh seorang
ahli Sastra Jawa dari Belanda, Theodoor Gautier Thomas Pigeaud dengan
Ternate atau Maluku. Dikutip dari buku Kepulauan Rempah-Rempah: Perjalanan
Sejarah Maluku Utara 1250-1950 (2016) oleh Muhammad Adnan Amal, penamaan
Maluku berasal dari konsep "Maluku Kie Raha". Di mana Raha
berarti empat, sedangkan Kie artinya gunung. Kalimat tersebut mengacu pada
empat pulau yang memiliki gunung, yakni Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo
(Halmahera). Asal kata lain berupa “Maloko” merupakan gabungan kata “Ma”
yaitu penunjang dan “Loko” yang kemudian berubah menjadi "Luku" yang
berarti tempat atau dunia. Jika digabungkan "Maloko Kie Raha" artinya
“Dunia berdirinya empat gunung”. Maluku yang beribukota Ambon memiliki penduduk
sebanyak 1.848.923 jiwa (2020). Sepertiga jumlah tersebut tinggal di kota
Ambon. Memiliki luas wilayah sebesar 46.914,03 km². Hari jadi provinsi Maluku
yaitu tanggal 19 Agustus 1945, Gunung-gunung di Provinsi Maluku, seperti
Gunung Binaiya (3.027 mdpl), Gunung Kapalatmada (2.700 mdpl), dan masih banyak
lainnya. Flora dan fauna khas Provinsi Maluku adalah Anggrek Larat
(Dendrobium bigibbum var. schoederianum) dan Burung Nuri raja Ambon (Alisterus
amboinensis). Senjata khasnya Parang Salawaku, sementara tumah adatnya disebut
Baileo.